Teks | Arti |
Esa mokan | Hanya Satu |
Genangku wia niko | Harapanku padamu |
Tia mo mah zua-zua genang | Jangan mendua hati |
E Karia | E Sahabat (kekasih) |
Ref: | |
Mengaley - mengaleyuman | Senantia berdoa/meminta |
Wia Si Opo Wailan | Pada Tuhan |
Pakatuan, Pakalawiren, kita zua ya | Diberi umur panjang, diberkati, kita berdua |
Kamis, 11 Agustus 2011
Arti Lagu: ESA MOKAN
Arti Lagu: KASUSAAN NI MAMA
Teks | Arti |
Kasusaan ni mama, jimaga me niko Keke | Suka duka ibu, mengurusmu Keke |
Karengan ko ing koki kampe | Sejak engkau masih kecil |
Mame me ko Keke, mamo rinawake | Ketika kau menangis, langsung dia mengendongmu |
Wo Kantaran, la la la la la la la la | Lalu dia bernyanyi, la la la la la la la la |
Endo wengi, si mama jimaga me niko Keke | Siang malam, ibu menjagamu Keke |
Takazan ko ima tua name | Sampai engkau menjadi dewasa |
Ma tua me niko Keke royoz | Setelah kau jadi dewasa, Keke sayang |
Tinamburian numokala si mama | Ibu mu tinggal kau punggungi (kau lupakan) |
Arti Lagu: O Ina Ni Keke
Teks | Arti |
O Ina Ni Keke | O Ibu dari Keke ( Keke adalah nama panggilan untuk anak perempuan) |
Mange Wisa Ko | Mau pergi ke mana kau |
Mange wi ti Wenang | Mau ke Manado |
Tu meles Walekow | Mau membeli “walekow” |
Ref: | |
Wehane, wehane, wehane toyo | Berilah, berilah, berilah sedikit |
Zeimo siapa | Sudah tidak ada |
Ko tare mahaley | Kau baru meminta |
Keterangan:
- Lagu ini merupakan semacam dialog antara dua orang, yaitu seorang ibu dengan seorang lain yang sudah dikenalnya. Dialog ini tampaknya terjadi “di tengah “ jalan. Kedekatan si Ibu dan partner dialognya tampak pada jawaban yang jujur dan “to the point” yang diberikan oleh si Ibu ketika ditanya “mau ke mana?”. Dalam masyarakat Tombulu, pertanyaan “mau ke mana” adalah pertanyaan yang umum dan bisa diajukan kepada siapa saja tanpa melihat kedekatan hubungan atau sekedar pertanyaan “basa-basi”. Yang menentukan kualitas hubungan mereka adalah jawaban yang diberikan . Jika yang ditanya merasa bahwa itu hanya pertanyaan “basa-basi” maka dia hanya akan menjawab: “mange witi’i” (“mau pergi ke sana”, sambil yang bersangkutan mengarahkan tangannya ke depan atau bahkan menjawab “mange ti anu”/mau pergi ke suatu tempat). Jawaban yang sedemikian tidak akan membuat si penanya tersinggung kecuali kalau si penanya itu sendiri merasa bahwa hubungan mereka cukup dekat. Biasanya dia akan meminta jawaban yang lebih spesifik. Pada dialog lagu O Ina Ni Keke, jelas sekali kalau si Ibu memberi jawaban yang jelas yaitu “Mau ke Manado”
- Teks lagu di atas mungkin merupakan versi “yang salah” bagi mereka yang biasa melihat tulisan yang umumnya ada maupun mendengarkan lagu itu dalam berbagai rekaman. Akan tetapi, jika konsisten bahwa O Ina Ni Keke itu semuanya berdasarkan pada bahasa Tombulu maka teks di atas sepertinya yang paling mendekati versi Tombulu yang sebenarnya. Pertama, ada yang menulis “mange ATI wenang” bukan “mange WITI wenang” kemungkinan terpengaruh dengan dialek Tonsea atau dialek suku lainnya di Minahasa mengingat Minahasa terdiri dari beberapa suku besar atara lain Tombulu, Tonsea, Tondano, dll yang memiliki bahasa yang berbeda. Demikian juga penggunaan “Daimo siapa ko tare makiwe” bukan “Zeimo siapa ko tare mahaley” tidak lepas dari pengaruh bahasa bukan Tombulu.
- Kata yang cukup membingungkan sampai saat ini adalah “Walekow” (Versi Tonsea “Baleko”). Kata tersebut sulit untuk diterjemahkan dan masih simpang siur pemahamannya. Ada yang menggatakan “Walekow” berasal dari dua kata yaitu “wale” (rumah) dan “koki” (kecil). Terjemahan itu tentu tidak bisa diterima karena membeli rumah tidak mungkin ke Manado mengingat rumah orang Tombulu justru terbuat dari kayu dan sebaliknya orang yang di Manado (kota) yang kadang pergi membeli rumah di desa (rumah panggung yang knock down). Selain itu, si ibu diminta untuk membagi “walekow” tersebut meski hanya sedikit. Kalau “walekow” itu rumah tentu tidak bisa dibagi dan tentu tidak habis secepatnya seperti yang disampaikan oleh Ibu dari Keke. Keke merupakan nama panggilan kesayangan untuk anak perempuan. Oleh karena itu, mungkin “walekow” adalah nama suatu benda khas kota yang sering dijadikan “oleh-oleh” atau sejenis makanan yang agak sulit didapatkan di luar kota Manado.
- “Keanehan” yang lebih mendasar pada lagu O Ina Ni Keke justru terletak pada kurun waktu peristiwa itu terjadi. Dialog pertama (sebelum Ref) jelas menunjukkan bahwa Ibu dari Keke BELUM ke Manado (mange wisako=mau kemana). Akan tetapi pada dialog kedua (Ref), pasangan dialog dari si Ibu sudah meminta apa yang sebelumnya baru akan dibeli si Ibu di Manado (wehane, wehane, wehane toyo = berilah, berilah, beri walau hanya sedikit; Zeimo siapa, ko tare mahaley = sudah tidak ada, baru kamu meminta). Mungkin pencipta lagu itu memang menyatukan dua peristiwa berbeda yaitu sebelum si Ibu berangkat ke Manado dan peristiwa setelah si ibu kembali dari Manado. Kemungkinan lain, terjadi perubahan pada teks itu setelah lama lagu itu diciptakan yang mana “bentuk lampau” (past tense) pada dialog pertama telah diubah menjadi “bentuk sekarang” (present tense). Jika terjadi demikian maka teks O Ina Ni Keke pada dialog pertama akan menjadi: O Ina Ni Keke, MANGEME wisako (O ibu dari Keke, baru darimana kau); MANGEME ti wenang (baru saja pergi ke Manado): TIMELESE walekow (telah membeli walekow). Mana yang benar, apa masih ada yang peduli???
Sabtu, 06 Agustus 2011
Bahasa Tombulu: “SI” dan “SE” sebagai Penunjuk Manusia dan Hewan
Dalam bahasa Tombulu dibedakan antara penunjuk untuk Tumbuhan dan Benda Mati (lihat postingan penunjuk “U” dan Penunjuk “A” ) dengan penunjuk untuk manusia dan hewan. Hal itu dapat dilihat pada table berikut ini:
- Jika yang ditunjuk adalah singular atau tunggal digunakan “SI” seperti:
Yang ditunjuk | Arti | Contoh dalam Kalimat | Arti |
Wewene | Perempuan | SIWEWENE ti’I zekan katauangku | Perempuan itu tidak saya kenal |
Kawalo | Kuda | SIKAWALO nera tantu rorot | Kuda mereka sangat cepat |
Asu | Anjing | SIASU kela zekan lewo | Anjing ini tidak jahat |
Robby | Robby | SIROBBY kimawengolah ing kahwi’i | Robby telah menikah kemarin |
Tuama | Laki-laki | Tawa ne SITUAMA rimenday ti muka mbale niow | Panggil laki2 yang berdiri di depan rumah kamu |
- Jika yang ditunjuk adalah plural atau jamak digunakan “SE”, seperti:
Yang ditunjuk | Arti | Contoh dalam Kalimat | Arti |
Wewene | Perempuan | SEWEWENE zekan mata’u mahwurimokane mbengi I simeroy | Perempuan tidak boleh baru kembali malam ketika jalan-jalan |
Kawalo | Kuda | SEKAWALO mahsembor mahkoro sa mahsungkulala | Kuda kadang-kadang berkelahi jika berpapasan |
Asu | Anjing | SEASU nera tantu rio mahraung se karete | Anjing2 mereka terlalu ribut sehingga mengganggu tetangga |
Tuama | Laki-laki | Peleng SETUAMA mange ti uma | Semua laki-laki pergi ke kebun |
Selasa, 02 Agustus 2011
Bahasa Tombulu: “U” sebagai Penunjuk Tunggal (satu hal)
Ketika yang ditunjuk adalah sesuatu lebih dari satu (jamak) digunakan “A”, maka untuk yang bersifat tunggal, dalam Bahasa Tombulu digunakan kata atau huruf “U” di depan sesuatu yang ditunjuk tersebut. Hal itu dapat diperhatikan pada contoh berikut ini:
Kata Benda | Arti | “U” + Kata Benda | Contoh dalam Kalimat | Arti |
Uma | Kebun/Ladang | Unuma | Unuma na melelezoma Lokon | Ladang nya sudah mendekati Lokon |
Wale | Rumah | Umbale | Umbale nera tantu tua’na | Rumah mereka sangat besar |
Oto | Mobil | Unoto | Unoto ti’I tinelese ti wenang | Mobil itu dibeli di Manado |
Lepo | Sawah | Ulepo | Ulepo nai kinapera’ano | Sawah kami sudah kering |
Wawangker | Barang dagangan | Umbawangker | Umbawangker tu nduhuna iti’I e anu ni tanta Purut | Barang dagangan yang di sudut itu milik tante Purut |
Catatan:
- Apabila huruf pertama adalah huruf hidup (A, E, I, U, O) maka “U” menjadi “UN” seperti pada contoh berikut:
Abjad | Contoh | Arti |
A (Alu) | Endompeme UNALU tu nduhuna | Tolong ambilkan ALU yang ada di pojok |
E (Eris) | Rumarape umba’angku lantaran kimarewkewa UNERIS meyka sembor tung kan | Gigi saya masih sakit karena mengunyah PASIR yang tercampur pada nasi |
I (Ipi) | UNIPI lewo ingkawengi tantu rimawoy nyaku | MIMPI buruk semalam sangat membuatku lelah/malas |
U (Undam) | Elepnoma UNUNDAM kenu woko rewek maleos | Minum saja OBAT ini supaya kau cepat sembuhl |
O (Opas) | Nyaku make UNOPAS koki angkaendo si pongkor tua’na | Saya menggunakan KAIL kecil ketika mendapatkan ikan mas yang besar |
Selain itu, perubahan “U” menjadi “UN” juga berlaku untuk Kata Benda yang dimulai dengan huruf “T” seperti: Tombol (Untombol), Tewasen (Untewasen), dll.
- Apabila huruf pertama suatu kata benda adalah huruf “B” atau huruf “P” maka “U” menjadi “UM” seperti pada contoh berikut:
Abjad | Contoh | Arti |
B (Bolsak) | Tahloz mahal UMBOLSAK kenu | Terlalu mahal KASUR ini |
P (Pahagi) | Sia timion UMPAHAGI tante tazem | Dia memegang PISAU yang sangat tajam |
- Apabila huruf pertama suatu kata benda adalah huruf “W” maka “U” menjadi “UM” sedangkan huruf pertama “W” tersebut diganti dengan huruf “B” seperti pada contoh berikut:
Kata Benda | Arti | “A” + “M” + KB | Contoh dalam Kalimat | Arti |
Wale | Rumah | UMBale | Nyaku menero UMBale na hento’an naime | Saya mencari RUMAH yang pernah kami tinggali |
wawangker | Barang dagangan | UMBawangker | Kampe laku UMBawangkerna | BARANG DAGANGAN nya belum terjual |
- Kata yang tidak “luluh” dan mengikuti struktur “U” + Kata Benda adalah kata yang huruf pertamanya adalah “L, M, R, S” seperti contoh berikut ini:
Abjad | Contoh | Arti |
L (Lalan) | Nyaku kimi’itokan ULALAN ne menero lungu | Saya tinggal mengikuti JALAN yang biasa dipakai orang yang mencari kayu bakar |
M (Marisa) | Zekan tah’los pedis UMARISA mata’ | Tidak terlalu pedas LOMBOK yang masih mentah (hijau/mudah) |
R (Rawis) | Tia moma URAWIS pola’, zemo nanam mapa cu! | Buang saja UJUNG tebu itu, sudah tidak ada rasanya! |
S (Solo) | Wengimo to tutungane USOLO ti kamar | Sudah malam jadi nyalakan LAMPU di kamar |
- Penunjuk TUNGGAL untuk kata benda yang menunjuk manusia dan hewan mengikuti struktur yang berbeda (diposting pada judul yang lain).
Langganan:
Postingan (Atom)